Qurban dan Kedekatan dengan Allah
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIEM. Diceritakan, Hamzah bin Abdul Muthalib, seorang panglima yang digelari “asadullah” (singa Allah), tubuhnya bergemuruh setiap mendengar genderang perang ditabuh. Badannya selalu terkoneksi dengan sinyal-sinyal ilahiah, atau yang dalam dunia tasawuf disebut “muraqabah”. Sahabat, paman sekaligus saudara sepersusuan Nabi SAW ini adalah contoh manusia yang “Allah lebih dekat dari urat lehernya.” Seluruh molekul tubuh sosok yang berdua bersama Ali bin Abi Thalib pernah sukses memimpin perang Badar pada tahun 2 Hijriah ini, sudah terisi cahaya Allah. Hatinya (dalam dimensi batiniah disebut qalbu) senantiasa bergetar manakala mendengar Kalimah-Kalimah Suci. Untuk orang-orang seperti ini Allah berfirman: إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemeta...