Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2019

Rezeki Bukan Hanya Gemerlap Dunia

Gambar
“Alhamdulillah, baru saja dapat rezeki”. Ketika mendengar kalimat ini, kebanyakan orang berpikir bahwa obyek yang sedang dibicarakan dalam kalimat tersebut adalah rezeki duniawi, lebih khusus lagi adalah rezeki berupa harta. Kalau kita mau mencermati, sebenarnya rezeki berupa harta adalah sebagian saja dari rezeki yang Allah berikan kepada makhluk-Nya. Namun, sifat kebanyakan manusia yang jauh dari rasa syukur dan lebih berorientasi dengan gemerlap dunia yang fana, terkadang hanya membatasi rezeki dengan harta duniawi semata. Padahal sesungguhnya Allah Ta’ala telah banyak memberi rezeki kepada manusia dengan bentuk yang beragam. Rezeki Umum dan Rezeki Khusus Rezeki yang Allah berikan kepada makhluk ada dua bentuk : 1. Rezeki yang sifatnya umum (الرزق العم ) Yakni segala sesuatu yang memberikan manfaat bagi badan, berupa harta, rumah, kendaraan, kesehatan, dan selainnya, baik berasal dari yang halal maupun haram. Rezeki jenis ini Allah berikan kepada seluruh makhluk-Nya, baik orang mu...

Sufi Yang Terbuang

Gambar
Saya menekuni tarekat sejak umur 21 tahun dan sampai saat ini masih istiqamah menjalankan dzikir dan amalan yang diajarkan oleh Guru kepada saya. Beliau sering mengatakan, “Dzikir itu tidak enak tapi hasilnya yang enak”.  Melaksanakan dzikir dalam waktu tertentu dan lama membuat kita bosan dan juga menyakitkan, karena itu memang dzikir tidak menyenangkan.  Tapi hasil dari dzikir berupa ketenangan hati, kesehatan jiwa dan raga dan diselesaikan segala persoalan hidup adalah “buah” dari istiqamah berdzikir. Setelah melewati suluk demi suluk akan sampai kepada tahap yang diimpikan oleh seluruh manusia sejagad, yaitu berjumpa dengan Allah SWT. Dalam menekuni tarekat sampai saat ini saya telah menemukan banyak sekali keajaiban dalam hidup yang tidak akan cukup sebuah buku untuk menceritakannya. Keajaiban itu tidak lain sebagai salah satu bukti kebenaran Islam, kebenaran Kalam Allah dan Kebanaran Sabda Nabi yang sebelumnya hanya menjadi sebuah kisah yang tidak pernah bisa d...

Hukum Mengharapkan Mati di Tanah Suci

Gambar
Kematian tidak dapat diduga kapan akan tiba, tidak ada yang mengetahui kapan ajal menjemput kita. Sebagaimana difirmankan oleh-Nya, maut tidak bisa maju, tidak pula dapat mundur. Tugas manusia adalah mempersiapkan bekal sebanyak-banyaknya untuk kehidupan setelah mati, bukan berputus asa dengan mengharapkan kematian. Nabi Muhammad SAW melarang umatnya mengharapkan kematian karena musibah yang menimpa. Nabi mengajarkan untuk berdoa agar diberikan hal yang terbaik, mati atau hidup, bukan dengan mengharapkan kematian. Nabi SAW bersabda: لا يتمنين أحدكم الموت لضر أصابه فإن كان لا بد فاعلا فليقل اللهم أحيني ما كانت الحياة خيرا لي وتوفني إذا كانت الوفاة خيرا لي Artinya, “Sungguh janganlah kalian berharap kematian karena bahaya yang menimpa. Bila tidak bisa menghindar, maka berdoalah, ya Allah hidupkanlah aku bila kehidupan lebih baik bagiku, matikanlah aku bila kematian lebih baik bagiku,” (HR Al-Bukhari dan Muslim). Dalam penjelasannya atas hadits tersebut, Syekh Muhammad bin Abdil Hadi As...