Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Tasawuf dan Gerakan Pemalsuan Sufi

Gambar
Prof. Dr. Sayyid Muhammad alwi al-Maliki dalam bukunya “Pemahaman yang Harus diluruskan” mengatakan bahwa tasawwuf sering dipandang negatif oleh sebagaian muslim. Sufi dengan tasawwufnya adalah bukan bagaian ajaran Islam, oleh karenanya ia adalah bid’ah dholalah. Padahal hakikat benih-benih ajaran tasawwuf banyak bertaburan dalam al-Qur’an. Menurut Dr. Syamsuddin Arif (peneliti INSIST) banyak bertaburan ayat-ayat yang mengajarkan zuhud, dzikir, tawakkal, mengutamakan kebahagiaan akhirat, pertemuan dengan Allah, dan lain sebagainya, yang semuanya ini adalah bagaian dari konsep tasawwuf. Masih menurut Dr. Syamsuddin Arif, justru pernyataan yang mengatakan bahwa ajaran para sufistik ini tidak dari rahim Islam adalah pendapat dari para orientalis. Adalah Margareth Smith seorang orientalis yang menyatakan bahwa tasawwuf produk samping dari persinggungan antara Islam dengan tradisi agama-agama tua sekelilingnya semisal Yahudi dan Keristen. Kemudian Alferd von Kremer, R.C ori...

Tukang Kapak Tunggu Mayat 40 Hari

Gambar
Alkisah seorang Konglomerat yang sangat kaya raya menulis surat wasiat: "Barang siapa yang mau menemaniku selama 40 hari di dalam kubur setelah aku mati nanti, akan aku beri warisan separuh dari harta peninggalanku." Lalu ditanyakanlah hal itu kepada anak-anaknya apakah mereka sanggup menjaganya di dalam kubur nanti. Tapi anak-anaknya menjawab, "Mana mungkin kami sanggup menjaga ayah, karena pada saat itu ayah sudah menjadi mayat." Keesokan harinya, dipanggillah semua adik-adiknya. Dan beliau kembali bertanya, “Adik-adikku, sanggupkah diantara kalian menemaniku di dalam kubur selama 40 hari setelah aku mati nanti? Aku akan memberi setengah dari hartaku!" Adik-adiknya pun menjawab, “Apakah engkau sudah gila? Mana mungkin ada orang yang sanggup bersama mayat selama itu di dalam tanah.” Lalu dengan sedih Konglomerat tadi memanggil ajudannya, untuk mengumumkan penawaran istimewanya itu ke se antero negeri. Akhirnya, sampai jugalah pada hari di mana Konglomerat ...

Tasawuf Menuju Akhlak Baik

Gambar
Tasawuf*: ialah mengeluarkan diri daripada akhlak yang buruk dan masuk dalam setiap akhlak-akhlak yang baik. Apabila setiap hamba menghiaskan dirinya dengan sebaik-baik akhlak seperti yang dilakarkan dalam sunnah an-nabawiyah, serta menjauhkan dirinya dari akhlak lawannya daripada sifat-sifat mazmunah, maka inilah dinamakan sebagai seorang sufi. Maka sesungguhnya tasawuf adalah runtunan daripada akhlak yang murni. Sesiapa yang menambah baik (mengajar) kamu tentang akhlak, maka mereka telah menambah (mengajarkan) kamu tentang tasawuf. Di dalam sebuah hadits: *أَثْقَلُ مَايُوْ ضَعُ فِي مِيْزَانِ ٱلْعَبْدِ يَوْمَ ٱلْقِيَامَةِ حُسْنُ ٱلْخُلُقِ* Artinya: _”Amalan yang paling berat sekali yang akan ditimbang pada hari kiamat kelak adalah akhlak mulia.”_ [ Riwayat Imam Abu Daud (4799) dan Imam at-Tirmidzi (2003) daripada hadits Sayyidina Abu ad-Darda’ ] Dalam riwayat lain: *إِنَّ ٱلْمُؤْمِنَ لَيُدْ رِكَ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ ٱلصَّائِمِ ٱلْقَائِمِ* Artinya: _”Sesungguhnya seorang Mukmin...