Pendapatan operasi mencapai Rp.17,80 triliun atau tumbuh sebesar 6,50%. EBITDA (Earning Before Interests, Taxes, Depreciation and Amortization) tumbuh 11,40% menjadi Rp 9,62 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011.
Margin EBITDA Triwulan 1/2012 54,10% atau tumbuh 2,40% dibandingkan tahun lalu sebesar 51,70%.
“Pencapaian ini sangat menggembirakan karena di tengah-tengah kompetisi yang sangat ketat, TelkomGroup masih mampu membukukan laba bersih dengan pertumbuhan yang signifikan”, ujar Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah.
Pendapatan operasi Perseroan Triwulan I/2012 dikontribusi oleh bisnis Seluler yang dikelola Telkomsel sebesar Rp7,20 triliun atau tumbuh 6,50%, Interkoneksi Rp.876 miliar atau tumbuh 3,50%, Data, Internet dan IT Rp.6,12 triliun atau tumbuh 12,20%. “Pendapatan fixed line mencapai Rp2,81 triliun atau turun 4,30% dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan tersebut lebih baik dibanding penurunan 2011 sebesar 11,40%.
Ini merupakan sinyal bahwa program retensi perseroan terhadap pelanggan fixed line menunjukkan hasil yang positif. Selain itu jumlah pelanggan fixed line tumbuh menjadi 8,69 juta atau 4,20%, artinya minat masyarakat terhadap telepon kabel mulai meningkat kembali,” demikian Rinaldi Firmansyah.
Sukses Mengelola Biaya
Di dalam persaingan yang sangat tajam, salah satu tantangan besar adalah bagaimana perseroan mengelola biaya. Pada Triwulan I/2012, cash operating expenses Telkom mencapai Rp8,17 triliun atau tumbuh 1,40%. Angka ini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,50%. Pencapaian ini berhasil dilakukan sehubungan dengan telah diterapkannya program cost optimization dan quality assurance initiatives, antara lain sentralisasi outsourcing, pensiun dini sukarela, optimalisasi properti/aset, optimalisasi collection fee, pengelolaantravel management system.
Program lain cost optimization adalah, inovasi teknologi salah satunya modernisasi jaringan akses dari kabel tembaga ke optik, sentralisasi pengelolaan kendaraan bermotor (KBM) dan bahan bakar minyak (BBM), implementasi green energy dengan mengganti freon air conditioner dengan retrofit hydrocarbonbekerjasama dengan Pertamina dan beberapa program lain yang menguatkan kepada sinergi TelkomGroup maupun BUMN.
“Meskipun program cost optimization ini baru dilaksanakan secara konsisten sekitar setahun, kami gembira karena telah memberikan hasil yang positif. Tentu program ini akan berlanjut karena efisiensi dan efektivitas dengan sasaran yang tepat merupakan kebutuhan perusahaan modern”, kata Rinaldi Firmansyah.
Telkomsel dan Anak Perusahaan Lainnya Tumbuh
Telkomsel sebagai bagian dari TelkomGroup, pada Triwulan I/2012 ini menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pendapatan Telkomsel tumbuh 9 % dibandingkan Triwulan I/2011 sedangkan laba bersihnya tumbuh 23 %. EBITDA tumbuh 13,30% dengan margin 57,50%. “Anak Perusahaan lainnya yang bergerak dalam bisnis telecommunication, information, media dan edutainment (TIME) seperti Mitratel, MetraGroup, TelkomVision, PINS, GSD juga menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang menjanjikan sebesar 55,40% meskipun secara nominal kontribusinya belum besar”, jelas Rinaldi Firmansyah lebih lanjut.
Jumlah Pelanggan Terus Bertambah
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan dan laba perseroan, jumlah pelanggan telephony juga terus bertambah: Pelanggan Seluler (Telkomsel) mencapai 109,88 juta atau tumbuh 10,60%; Pelanggan wire line mencapai 8,69 juta atau tumbuh 4,20%; Pelanggan Flexi mencapai 15,12 juta atau turun 19,20%. “Khusus mengenai penurunan pelanggan Flexi, dapat dijelaskan bahwa kami memang melakukan terminasi terhadap pelanggan tidak produktif yang dievaluasi secara berkala.
Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan Flexi maka pada Oktober 2011, Telkom menggelar layanan broadband mobile dengan teknologi Evolution Data Optimized (EVDO) yang mendapat sambutan positif dari pelanggan. Dalam kurun waktu sekitar tiga bulan hingga Maret 2012 tersebut, jumlah pelanggan EVDO sudah mencapai 103 ribu”, tambah Rinaldi Firmansyah.
Sementara itu, jumlah pelanggan broadband mencapai 10,47 juta atau tumbuh 35,90% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pelanggan mobile broadband (Flash) mencapai 5,24 juta atau tumbuh 20,90%, pelanggan fixed broadband(Speedy) mencapai 1,88 juta atau tumbuh 5,20%, pelanggan Blackberry mencapai 3,35 juta atau tumbuh 111,90%.
“Kami yakin TelkomGroup sudah mulai bangkit karena transformasi perseroan yang dilakukan beberapa tahun lalu sudah mulai dirasakan hasilnya pada Triwulan I/2012 ini”, demikian Rinaldi Firmansyah mengakhiri keterangannya.
Pendapatan operasi Perseroan Triwulan I/2012 dikontribusi oleh bisnis Seluler yang dikelola Telkomsel sebesar Rp7,20 triliun atau tumbuh 6,50%, Interkoneksi Rp.876 miliar atau tumbuh 3,50%, Data, Internet dan IT Rp.6,12 triliun atau tumbuh 12,20%. “Pendapatan fixed line mencapai Rp2,81 triliun atau turun 4,30% dibanding periode yang sama tahun lalu. Penurunan tersebut lebih baik dibanding penurunan 2011 sebesar 11,40%.
Ini merupakan sinyal bahwa program retensi perseroan terhadap pelanggan fixed line menunjukkan hasil yang positif. Selain itu jumlah pelanggan fixed line tumbuh menjadi 8,69 juta atau 4,20%, artinya minat masyarakat terhadap telepon kabel mulai meningkat kembali,” demikian Rinaldi Firmansyah.
Sukses Mengelola Biaya
Di dalam persaingan yang sangat tajam, salah satu tantangan besar adalah bagaimana perseroan mengelola biaya. Pada Triwulan I/2012, cash operating expenses Telkom mencapai Rp8,17 triliun atau tumbuh 1,40%. Angka ini jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 6,50%. Pencapaian ini berhasil dilakukan sehubungan dengan telah diterapkannya program cost optimization dan quality assurance initiatives, antara lain sentralisasi outsourcing, pensiun dini sukarela, optimalisasi properti/aset, optimalisasi collection fee, pengelolaantravel management system.
Program lain cost optimization adalah, inovasi teknologi salah satunya modernisasi jaringan akses dari kabel tembaga ke optik, sentralisasi pengelolaan kendaraan bermotor (KBM) dan bahan bakar minyak (BBM), implementasi green energy dengan mengganti freon air conditioner dengan retrofit hydrocarbonbekerjasama dengan Pertamina dan beberapa program lain yang menguatkan kepada sinergi TelkomGroup maupun BUMN.
“Meskipun program cost optimization ini baru dilaksanakan secara konsisten sekitar setahun, kami gembira karena telah memberikan hasil yang positif. Tentu program ini akan berlanjut karena efisiensi dan efektivitas dengan sasaran yang tepat merupakan kebutuhan perusahaan modern”, kata Rinaldi Firmansyah.
Telkomsel dan Anak Perusahaan Lainnya Tumbuh
Telkomsel sebagai bagian dari TelkomGroup, pada Triwulan I/2012 ini menunjukkan pertumbuhan yang positif. Pendapatan Telkomsel tumbuh 9 % dibandingkan Triwulan I/2011 sedangkan laba bersihnya tumbuh 23 %. EBITDA tumbuh 13,30% dengan margin 57,50%. “Anak Perusahaan lainnya yang bergerak dalam bisnis telecommunication, information, media dan edutainment (TIME) seperti Mitratel, MetraGroup, TelkomVision, PINS, GSD juga menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang menjanjikan sebesar 55,40% meskipun secara nominal kontribusinya belum besar”, jelas Rinaldi Firmansyah lebih lanjut.
Jumlah Pelanggan Terus Bertambah
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan dan laba perseroan, jumlah pelanggan telephony juga terus bertambah: Pelanggan Seluler (Telkomsel) mencapai 109,88 juta atau tumbuh 10,60%; Pelanggan wire line mencapai 8,69 juta atau tumbuh 4,20%; Pelanggan Flexi mencapai 15,12 juta atau turun 19,20%. “Khusus mengenai penurunan pelanggan Flexi, dapat dijelaskan bahwa kami memang melakukan terminasi terhadap pelanggan tidak produktif yang dievaluasi secara berkala.
Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan Flexi maka pada Oktober 2011, Telkom menggelar layanan broadband mobile dengan teknologi Evolution Data Optimized (EVDO) yang mendapat sambutan positif dari pelanggan. Dalam kurun waktu sekitar tiga bulan hingga Maret 2012 tersebut, jumlah pelanggan EVDO sudah mencapai 103 ribu”, tambah Rinaldi Firmansyah.
Sementara itu, jumlah pelanggan broadband mencapai 10,47 juta atau tumbuh 35,90% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pelanggan mobile broadband (Flash) mencapai 5,24 juta atau tumbuh 20,90%, pelanggan fixed broadband(Speedy) mencapai 1,88 juta atau tumbuh 5,20%, pelanggan Blackberry mencapai 3,35 juta atau tumbuh 111,90%.
“Kami yakin TelkomGroup sudah mulai bangkit karena transformasi perseroan yang dilakukan beberapa tahun lalu sudah mulai dirasakan hasilnya pada Triwulan I/2012 ini”, demikian Rinaldi Firmansyah mengakhiri keterangannya.