Banyak
anak banyak rezeki. Masih relevankah pepatah nenek moyang kita itu?
Tentu saja menjadi masuk akal kalau rezeki itu melimpah karena memang dicari dengan
sekuat urat dan tenaga. Artinya rezeki itu datang tak semata mengandalkan
dari anak yang banyak. Walau pun kita faham benar bahwa rezeki
setiap anak itu telah diatur oleh Yang Maha Kuasa.
Namun
bagaimana pun juga banyak anak memiliki konsekuensi logis tersendiri.
Misalnya berupa beban ekonomis yang tinggi. Banyak anak berarti
semakin banyak tanggung jawab yang harus dipikul. Anak perlu mendapat
tempaan kesehatan, pendidikan dan akhlaq yang baik. Tentu saja, agar
kehadirannya kelak menjadi manusia mandiri, bermoral baik dengan
kompetensi yang mumpuni. Namun konsekuensinya, ya itu tadi, butuh
fulus tak sedikit.
Yang harus dihindari karena banyak anak harus terpaksa korupsi. Uang hasil korupsi tak akan membawa kemanfaatan dan kemaslahatan bagi anak, tapi justru mengotori darah dagingnya. Jangan biarkan keluarga kita darahnya menjadi berwarna "hitam" akibat mengkonsumsi makanan yang haram dari hasil korupsi atau kecurangan lainnya.
Yang harus dihindari karena banyak anak harus terpaksa korupsi. Uang hasil korupsi tak akan membawa kemanfaatan dan kemaslahatan bagi anak, tapi justru mengotori darah dagingnya. Jangan biarkan keluarga kita darahnya menjadi berwarna "hitam" akibat mengkonsumsi makanan yang haram dari hasil korupsi atau kecurangan lainnya.
Banyak
anak banyak rezeki dapat dimengerti, manakala semua anak yang
dibesarkan itu telah berhasil mandiri. Apalagi ketika kemampuan
ekonomi anak2 sudah mapan bahkan berlimpah, maka yang akan memberi pertolongan
pertama pada orang tua kelak, pastilah anak-anak. Betul kan?
Tapi
persoalanya menjadi kompleks kalau punya anak seperti pada foto kali
ini. Coba saja simak, anak kucing saja tak sebanyak itu. Yang menjadi
pertanyaan, anak itu dapat darimana yaakkk...Terus dari berapa istri
tuch...
Tapi,
ah, rasanya ga perlu berpikir jlimet yang berakibat kita jadi pusing
sendiri. Kenyatannya, si Kamsuy, tampaknya ga pusing-pusing amat.
Malah hepi-hepi saja tuch ngasuh anak sebanyak itu...hehehe...//kgm