Sudah lama saya
tidak pernah ketemu Kamsuy. Kemarin memaksakan diri datang ke
rumahnya. Kebetulan dia ada sedang duduk di ruang tamu sambil baca koran.
Saya pun
dipersilakan masuk lalu duduk bersamanya. Sebelum duduk saya sempat
melihat dua wanita lumayan bohay (kalau diukur dengan cahaya lampu
sekitar 80 watt-an lah). Mereka di dapur tampaknya sedang
asyik memasak. Sayapun bertanya.
Saya:
“Suy...siapa tuch ada dua cewek manies dan bohay di dapur...?”
Kamsuy: “Och
itu, yang baju merah Shinta, yang baju biru Santi...”
Saya:
“Kayaknya suka ke salon yach?”
Kamsuy:
“Siapa tuch, Shinta atau Santi?”
Saya: “Shinta
dulu dech...”
Kamsuy: “Och,
kalau Shinta emang suka ke salon..”
Saya: “Terus
kalau Santi?”
Kamsuy:
“Santi juga...”
Saya:
“Biasanya ke salon mana tuch 'Suy?”
Kamsuy:
“Siapa tuch, Shinta atau Santi?”
Saya:
“Sekarang Santi dulu dech....”
Kamsuy: “Och,
kalau Santi ke Salon Setiabudi...”
Saya: “Terus
kalau Shinta?”
Kamsuy:
“Shinta juga...”
Saya: “Sama yah, terus sukanya masak apa dia?”
Kamsuy:
“Siapa tuch, Shinta atau Santi?”
Saya:
“Sekarang Shinta dech...Shinta dulu.!”
Kamsuy:
“Kalau Shinta kesukaannya masak semur jengkol...”
Saya: “Terus
Santi?”
Kamsuy:
“Santi juga..”
Saya: “Kamu tuch gimana sich Kamsuy, bikin emosi saja. Kalau jawabannya sama napa
harus nanya siapa tuch...siapa tuch segala..???”
Kamsuy:
“Soalnya kalau si Shinta yang baju merah itu istri saya...”
Saya: “Terus
si Santi yang baju biru???
Kamsuy: “Santi juga..”
Saya: (dalam
hati: buesyeeet dach...dasar si Kamsuy dodolll...)
Pesan moral: "Jaga mulut kita. Tidak baik untuk membuat kesal atau membuat jengkel sahabat kita, apalagi ketika sahabat bertamu ke rumah. Perlakukan tamu dengan sebaik2nya dan buatlah sebahagia2nya."
Pesan moral: "Jaga mulut kita. Tidak baik untuk membuat kesal atau membuat jengkel sahabat kita, apalagi ketika sahabat bertamu ke rumah. Perlakukan tamu dengan sebaik2nya dan buatlah sebahagia2nya."