Catatan:
Seperti biasa setiap tahun baru Dirut Telkom, Rinaldi Firmansyah,
menyampaikan pesan awal tahun mengenai pelbagai hal. Misalnya,
terkait dengan kinerja perusahaan, portfolio bisnis, pengembangan
infrastruktur, Bandung Digital Valley, CSR, dan tekad Telkom untuk
senantiasa memberikan pelayanan terbaik. Mari kita simak pesan dirut
berikut:
Berbagai
prestasi Telkom
Bila
kita mencermati performansi di tahun 2011, Telkom mencatat kenaikan
jumlah pelanggan dibandingkan periode yang sama pada 2010. Pelanggan
telephony naik 7,5% menjadi 127 juta yang terdiri dari pelanggan
seluler (Telkomsel) 104 juta, pelanggan flexi 15 juta dan pelanggan
wireline 8,5 juta. Layanan broadband naik
signifikan dengan pertumbuhan 125,5% menjadi 12,4 juta yang terdiri
dari pelanggan Speedy 2,1 juta, Telkomsel Flash 6,7 juta dan layanan
Blackberry 3,6 juta.
Sepanjang
tahun 2011, terdapat berbagai peristiwa yang mewarnai perjalanan
Telkom. Peran anak-anak perusahaan terlihat
mulai meningkat. Dari sisi pengembangan
produk, mencatat prestasi dengan diluncurkannya Delima, Groovia TV,
Cloud Computing dan beberapa produk lainnya. Kehadiran
produk baru ini melengkapi portofolio bisnis Telkom yang diharapkan
akan dapat memberi kontribusi signifikan terhadap revenue.
Dari
sisi pengembangan infrastruktur, hadirnya Nusantara Super Highway dan
True Broadband mewarnai dinamika perusahan. Telkom
juga berhasil menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur strategis.
Seperti Jaka2laDema, Ring Aceh dan Mataram Kupang Cable System.
Sedangkan pada proyek infrastruktur True
Broadband, Telkom berhasil menghadirkan 1,75 juta homepass dari
proyeksi 13 juta homepass pada 2015.
Penggelaran
infrastruktur broadband terutama di kawasan indonesia timur memang
sangat tepat seiring dengan meningkatnya trafik, permintaan konsumer
akan layanan yang lebih baik, perubahan lifestyle dan workstyle
sebagian masyarakat yang semakin bergantung kepada akses broadband
dan ekonomi kreatif. Kehadiran true
broadband tentunya akan mendorong percepatan layanan-layanan berbasis
ime yang saat ini semakin dibutuhkan, baik untuk kepentingan home
digital environment, broadband for enterprise and government dan
broadband anywhere.
Layanan
lain adalah pengembangan indonesia wifi, yaitu layanan hotspot yang
terhubung luas untuk mempermudah publik mengakses internet di
berbagai tempat baik melalui Speedy, Flexi maupun Telkomsel.
Empat
area pertumbuhan
Dalam
kaitan dengan portofolio bisnis TIME, Telkom mengembangkan empat
area pertumbuhan layanan information, media dan edutainment (IME),
yakni Cloud Computing, Home Digital Environment
(gambar/tv,data/internet,voice), mobile broadband dan machine
to machine. True broadband dapat dan
telah dimanfaatkan untuk bidang pendidikan seperti jaringan
pendidikan nasional (jardiknas): kesehatan (e-health); finansial
antara lain pada aplikasi pengiriman uang (remittance) antar pengguna
telepon selular; dan video conference/telepresence yang dapat
mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Layanan
mobile broadband melalui flexi market sudah dapat dinikmati sementara
yang dapat dinikmati masyarakat dalam waktu dekat, antara lain Telkom
Digital Mall (tedi mall), yaitu portal yang dapat mengakses berbagai
macam konten maupun aplikasi dalam kelompok layanan informasi, media
dan edutainment. Layanan ini dapat diakses
melalui komputer (internet), mobile terminal (smartphone dan tablet)
maupun melalui televisi.
Melalui
layanan berbasis TIME yang lengkap tersebut, Telkom siap memberikan
yang terbaik yang dibutuhkan masyarakat, pelaku bisnis, pendidikan,
kesehatan, dan pemerintah sehingga pada saat yang sama dapat
memanfaatkan berbagai peluang untuk menuju ke pentas global. Menurut
laporan bank dunia yang mencermati dampak pertumbuhan broadband di
120 negara dalam kurun 1908-2006, setiap kenaikan penetrasi broadband
sebesar sebesar 10% akan meningkatkan PDB sebesar 1,21% di negara
maju dan 1,38% di negara berkembang.
Sementara
itu dalam hal corporate social responsibility (CSR), kiprah Telkom
antara lain berupa pemberian penghargaan telkom csr award kepada
pihak-pihak yang turut menyukseskan program csr telkom, pembangunan
telkom sme creative centre bekerjasama dengan IYB, bantuan
pembangunan dan renovasi gedung-gedung di lingkungan YPT, sekolah
yang rusak akibat bencana alam di Padang, Mentawai, Merapi dan
Wasior, pelaksanaan Indigo Fellowship serta pembangunan Bandung
Digital Valley.
Bandung
Digital Valley
Bandung
Digital Valley merupakan jembatan antara para teknopreneur atau
pengembang aplikasi dengan pasar atau industri sebagai penyerap atau
pengguna aplikasi tersebut. Sasaran jangka
panjang Bandung Digital Valley adalah mendorong dan mempercepat
swasembada ICT (information and communication technology), khususnya
aplikasi dan konten sehingga diharapkan ke depan seluruh kebutuhan
aplikasi dan konten mayoritas terpenuhi oleh pengembang dalam negeri.
Selain itu indonesia juga bisa unjuk
prestasi pada bidang industri kreatif digital di kawasan regional dan
internasional.
Bandung
Digital Valley membawa para digitalpreneur dan digitalventura
ke dalam sebuah platform kerjasama yang saling menguntungkan.
Kerjasama ini merupakan bentuk investasi
jangka panjang bagi kelangsungan bisnis ict di indonesia yang
diharapkan akan menjadi sentra-sentra bisnis besar di masa depan.
Telkom berkomitmen menanamkan investasi
sebesar Rp 50 miliar untuk 3-4 tahun kedepan.
Memasuki
tahun 2012 dihadapkan pada tantangan sekaligus peluang baru. Tahun
2012 diprediksi banyak pakar ekonomi sebagai tahun yang penuh
tantangan karena kondisi ekonomi global yang mengalami kelesuan
terutama dampak dari krisis Eropa. Indonesia
juga terkena dampaknya dan ditambah dengan penetrasi telekomunikasi
yang sudah 100% maka tahun ini bukan merupakan tahun yang mudah untuk
menjalankan roda bisnis telekomunikasi.
Perkembangan
yang menarik dari bisnis telekomunikasi yang harus dicermati adalah
meningkatnya kecenderungan customer disengagement. Bagi
customer, selama mereka dapat mengakses konten atau aplikasi yang
mereka butuhkan, seperti google, facebook, twitter dll, maka operator
jaringannya bukan menjadi prioritas utama lagi. Perilaku
customer demikian membuat bisnis konten dan aplikasi menjadi bisnis
yang prospektif, sedangkan operator penyedia jaringan hanya sebagai
pendukung dan dianggap sebagai komoditi yang hampir tidak ada
perbedaannya satu dengan lainnya.
Bisnis
aplikasi dan konten
Disadari
bahwa masa depan bisnis telekomunikasi terletak pada bisnis aplikasi
dan konten. Dengan adanya aplikasi dan
konten yang berjalan di atas infrastruktur telekomunikasi, muncul
peluang-peluang bisnis baru dan konsumsi telekomunikasi yang
mendorong pertumbuhan layanan data dan gambar.
Dalam
konteks demikian maka transformasi bisnis telkom dari
Telecommunications menjadi TIME merupakan suatu langkah yang tepat.
Telkom telah berada dalam track yang benar (on the right track)
dan melakukannya dalam waktu yang tepat (on the right time).
bisnis IME. Di indonesia saat ini baru
berkembang sehingga terbuka peluang yang sangat lebar untuk dimasuki,
berkiprah serta berkembang.
Karena
masih di awal, bisnis IME masih menghasilkan revenue yang masih
kecil. Pada tahun 2012 ini ditargetkan
memberikan kontribusi 7% dan diharapkan semakin meningkat sehingga
mencapai 15% di tahun 2015. Memang kontribusi IME masih kecil dari
sisi revenue, akan tetapi harus juga dilihat bahwa kontribusi dari
sisi value cukup besar.
Berkaitan
dengan fortofolio bisnis time ini, cara pandang yang keliru harus
ditanggalkan dengan melihat portofolio bisnis ini secara
terpisah-pisah. Untuk itu diperlukan perubahan mindset dari cara
berpikir pada traditional telco menjadi cara berpikir konvergen
(think corvergence) untuk perusahaan berbasis TIME.
Telkom
saat ini merupakan perintis telco di indonesia yang agresif memasuki
bisnis IT Service, Media dan Edutainment, yang mulai diikuti oleh
telco lainnya. Telkom mempunyai kekuatan besar melalui kepemilikan
jaringan, jumlah pelanggan dan sumber daya (termasuk finansial)
terbesar dan terluas. Selanjutnya
bagaimana melakukan sinergi berbagai kekuatan yang dimiliki tersebut
sehingga memberikan layanan solusi yang end to end kepada
customer dengan kualitas yang lebih baik dan harga yang kompetitif
dibanding kompetitor. Semangat sinergi
harus terus digelorakan.
Beberapa
pesan Dirut kepada jajarannya, antara lain: Pertama, jaga
selalu kualitas, baik untuk layanan maupun produk. Jadikanlah
aspek kualitas sebagai bagian tak terpisahkan dari layanan dan produk
itu sendiri. Customer saat ini sangat demanding terhadap
kualitas. Dengan kualitas yang baik akan
menjaga kepuasan pelanggan sehingga akan berdampak pada revenue.
Pertumbuhan revenue harus dijaga setidaknya
sama atau di atas industri sehingga sustainable competitive
advantage tetap terjaga.
Kedua,
lakukan terus cost optimization. Pertumbuhan
cost of operation harus dijaga dibawah pertumbuhan revenue.
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan
perubahan infrastruktur serta akses dimana terjadi penggantian kabel
tembaga dengan kabel serat optik, maka akan terjadi efisiensi yang
cukup besar dari sisi operasional (ruangan, power supply) penggunaan
sumber daya lainnya. Ini tentu mendukung
gerakan cost optimization. Cots
optimization hendaknya dilakukan dalam setiap aktivitas
perusahaan.
Ketiga,
think convergence.
Berpikirlah secara holistik, satukan sumber
daya yang ada, baik itu infratsruktur, layanan, produk dan sumber
daya lainnya sehingga menghasilkan sesuatu yang berbeda dihadapan
customer maupun juga kompetitor.
Selain
itu dirut mengajak seluruh jajaran untuk senantiasa menjalin
kerjasama (team work) yang solid. Dengan
kerjasama semua masalah akan dapat diselesaikan dengan baik. Tidak
ada manusia yang dapat menyelesaikan tugasnya seorang diri. Pastilah
dia butuh bantuan orang lain. Tidak
seorangpun yang sempurna, tetapi dengan kerjasama kita dapat
mendekati kesempurnaan. Oleh karena itu,
tingkatkanlah speed and solidity dan jadikanlah masing-masing
diri kita sebagai problem solver.