*) Silaturahmi
Pengurus DPP Sekar Bersama Keluarga
Pada awalnya
keberadaan Sekar memang dibentuk dengan landasan semangat dan
cita-cita guna mempersatukan karyawan. Fokus utamanya guna menjaga
dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Namun tak hanya itu,
Sekar punya komitmen lain, yakni turut menjaga dan
menyelamatkan perusahaan yang merupakan sawah ladangnya.
Tentu, agar Telkom tetap survive dengan panji kejayaannya tetap
berkibar. Agar Telkom tetap memiliki reputasi secara nasional dan
global.
Beratnya tanggung
jawab yang harus diemban Sekar membawa konsekuensi logis bagi para
pengurusnya. Setidaknya harus tetap tampil prima, solid, kompak
dan padu dengan kemampuan sebagai organisatoris yang lebih
mumpuni.
Selain itu tugas-tugas
organisasi yang acapkali harus dikerjakan di luar jam kantor
seringkali mengundang tanya dari keluarga. Mengapa suami/istri
mereka harus terlibat dalam suatu organisasi yang tak kenal jam
kerja ini.
Untuk itulah setelah
11 tahun Sekar berdiri, maka untuk yang pertama kalinya Pengurus
DPP Sekar menyelenggarakan gathering dengan melibatkan
keluarganya. Tujuannya, selain guna merekatkan tali silaturahmi
keluarga besar pengurus DPP Sekar. Tak kurang pentingnya guna
memberikan pengertian pada keluarga seputar kiprah Sekar. Dan
mengapa suami/istrinya harus terlibat dalam organisasi ini.
Perlu pengertian
keluarga
Sekar Gathering pun
kemudian digelar selama dua hari (28-29 Januari 2011) di Lokasi
Wisata “Mulih ka Desa” di Kawasan Kamojang Garut. Memang tak
semua pengurus bisa hadir. Namun tak kurang 140 pengurus beserta
anggota keluarganya hadir.
Ketua Umum Sekar,
Wisnu Adhi Wuryanto, dalam arahannya di depan keluarga
menyampaikan bahwa kesejahteraan yang selama ini dinikmati
keluarga tidak terlepas dari perjuangan Sekar yang notabene adalah
juga hasil perjuangan suami/istrinya.
“Karena itulah
ibu-ibu dan bapak-bapak keluarga pengurus harus berbangga pada
suaminya/istrinya yang menjadi pengurus Sekar. Tidak semua
karyawan mendapat kesempatan menjadi pejuang kesejahteraan. Amanah
ini hanya bisa diemban oleh orang-orang yang luar biasa dan
terpanggil untuk berkiprah di dalamnya,” kata Wisnu.
Walaupun, lanjut
Wisnu, nuwun sewu, mohon maaf, kalau berjuang di Sekar ini
merupakan kerja sukarela. Tak ada tambahan income apa-apa. Tak ada
uang saku atau Sppd seperti penugasan dari dinas. Untuk itu saya
mohon maaf. Terutama kalau ada penugasan dari Sekar, tak ada
oleh-oleh yang bisa dibawa ke rumah. Sekar hanya bisa mengganti
sebatas uang transportnya saja.
“Terlibat di Sekar
adalah panggilan jiwa untuk care pada lingkungan. Untuk itulah
pengurus dan keluarga di kumpulkan di tempat ini, diharapkan dapat
lebih difahami istri atau suami. Selain itu semoga sikap peduli pada
lingkungan ini dapat ditularkan pula kepada anak-anaknya,” harap
Wisnu, seraya menyuarakan yel-yel Sekar dan dijawab oleh anak-anak keluarga dengan "Telkom".
Berbagai acara pun digelar
dan dipandu langsung ketua panitia, Teguh Herman. Diawali dengan
lomba mancing pada sore di hari pertama. Malamnya dilanjutkan
dengan perkenalan keluarga masing-masing pengurus. Suasana tampak
sangat akrab yang diselingi gelak tawa dan foto bersama.
Pada tengah malam
selain disajikan berbagai menu bakar penghangat tubuh dilanjutkan
dengan Api Unggun yang dihadiri seluruh pengurus. Renungan malam
yang disampaikan Ketum, Wisnu Adhi Wuryanto dan perwakilan dari
MPO, Budhi Prasetio, terasa sangat memotivatif semangat untuk
tetap berjuang dalam wadah organsiasi Sekar. Apalagi untaian do'a
yang juga disampaikan Budhi Prasetio yang begitu indah, rinci dan
menyentuh qolbu, semakin menumbuhkan semangat untuk tetap
berkiprah di Sekar.
“Perjuangan harus
dengan penuh kesabaran, ketegaran dan tetap konsisten membawa
nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Tak hanya untuk kepentingan
kesejahteraan seluruh karyawan Telkom serta demi keutuhan dan
kejayaan perusahaan, namun juga untuk meraih ridoNya,” demikian
ungkap Budhi Prasetio.
Outbond Keluarga
Sekar
|
Pada hari kedua, sejak
pagi digelar berbagai macam perlombaan dan outbond. Seluruh keluarga
terlibat dalam pelatihan ini. Untuk anak-anak ada pertandingan sepakbola,
nyebrang jembatan bambu diatas kolam, lomba menangkap ikan dan
memandikan kerbau. Selain juga ada permainan seperti flying fox, dll.
Sedangkan team building pengurus Sekar bergabung bersama
istri/suaminya dengan permainan antara lain: menangkap belut dan
dimasukan dalam botol, berjalan berkelompok dalam roda plastik
seperti roda tenk baja, memindahan kepalan terigu lewat belakang kepala, menangkap ikan, tarik tambang di kolam dan
menyebrang bambu diatas kolam.
Tujuan utama kegiatan
Pelatihan Outbound/Teambuilding adalah: Melatih para peserta untuk
mampu menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan perubahan yang ada.
Dengan demikian diharapkan terbentuk sikap profesionalisme peserta
yang didasarkan pada perubahan dan perkembangan sifat mendasar
individu. Beberapa aspek yang disasar antara lain aspek trust
(rasa rercaya), belief (keyakinan), commitment (komitmen), serta
performance (kinerja) yang lebih baik.
Harapannya agar para
peserta menyadari bahwa apa yang dilakukan itu merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam kebersamaan dengan rekan-rekannya dalam team.
Keberhasilan individu dalam unit kerja organisasi merupakan bagian
keberhasilan dari organisasi itu sendiri. Sebaliknya, kegagalan yang
terjadi karena kesalahan individu atau suatu unit dalam organisasi
akan mempengaruhi nilai keberhasilan organisasi secara keseluruhan.
Untuk itu semboyan ONE
FOR ALL, ALL FOR ONE”, telah dijadikan semboyan outbound secara
Internasional yang selalu didengung-dengungkan dalam kegiatan ini.
Untuk membangun sebuah Semangat Kebersamaan dan Kekompakan. Bahkan
pada saat ini dikembangkan semboyan baru yang juga merupakan semboyan
dunia secara global, yakni : ” WE ARE ONE “ atau Kita Adalah
Satu.
Sedangkan manfaat
Pelatihan Outbound yaitu antara lain: Peserta akan dapat
lebih memahami arti yang sebenarnya dari sebuah tantangan; belajar
pentingnya memiliki jiwa yang tidak mengenal putus asa; mendapatkan
pemahaman yang sebenarnya tentang motivasi, kerja
sama dan kepemimpinan; Peserta akan lebih arif dalam
melihat potensi diri; Peserta akan mampu memaknai dengan benar
arti sesungguhnya dari kata komunikasi efektif; Serta peserta akan
mendapatkan kesegaran baik secara jasmani maupun rohani.
Dan Insyaallah semua
tujuan dan manfaat dari kegiatan team building selama dua hari itu telah
mencapai sasaran yang diharapkan. Sekaaaaarrrrr....(n425).