Kali ini Kamsuy tidak lagi pergi ke
dokter kulit dan prikitiew. Kini dia mengunjungi dokter bagian mata
di Yakes Telkom. Tidak jelas mengapa Kamsuy nyeri panon alias sakit mata.
Ada yang menduga Kamsuy terlalu banyak bermain mata untuk
berkongkalikong dengan mitra vendor.
Ada yang menengarai akibat dari suka ngintip orang mandi di sungai, mungkin juga akibat sering bermain mata dengan istri tetangga. Malah ada yang mengira-ngira jadi penghianat dengan memata-matai rahasia perusahaan untuk kepentingan kompetitor. Tapi tentunya itu semua cuma dugaan. Kejadian sebenarnya masih gelap.
Ada yang menengarai akibat dari suka ngintip orang mandi di sungai, mungkin juga akibat sering bermain mata dengan istri tetangga. Malah ada yang mengira-ngira jadi penghianat dengan memata-matai rahasia perusahaan untuk kepentingan kompetitor. Tapi tentunya itu semua cuma dugaan. Kejadian sebenarnya masih gelap.
Mata Kamsuy memang sudah berubah warna. Kini yang sudah
berwarna merah tua metalik itu harus segera diobati . Cuma herannya,
ketika dokter memperlihatkan duit segepok dari lacinya, warna mata
Kamsuy tiba2 berubah menjadi ijo.
Setelah dapat panggilan ia pun
menghadap dokter mata atau dokter dagadu.
Dokter: “Sdr. Kamsuy kena apa
dengan matanya?”
Kamsuy: (masih pake kacamata
item) “Maaf, dokter ini, laki-laki atau perempuan yah?”
Dokter: “Saya laki2 Kamsuy,
memangnya kenapa. Oh karena matanya sakit ya jadi ga bisa lihat dengan jelas?”
Kamsuy: “Och, saya kira dokter
perempuan, soalnya suara dokter cempreng kayak dokter boy. Maaf,
yah...”
Dokter: “Ya, gapapa. Buka saja
kacamatanya. Coba ceritakan bagaimana awalnya sampai matanya merah
dan bengkak gitu?”
Kamsuy: “Begini dok, saya itu
biasa janjian ketemuan dengan pacar saya tiap sabtu sore di taman
depan kantor.”
Dokter: “Koq janjian di taman
depan kantor, napa ga sekalian aja janjian di telepon umum?”
Kamsuy: “Pernah juga sich,
tapi pacar saya marah dan nyubit tangan sampe biru dok. Soalnya pacar
saya anak orang Telkom?”
Dokter: “Napa bisa begitu,
bukannya sampean juga orang Telkom?”
Kamsuy: “Iya sich. Saya cuma
bilang: 'Nanti sore ditunggu ya di depan telepon umum yang hancur
amburadul yang di alun2'. Ech, dia marah dok, katanya jangan menghina
bapak saya yah, bapak saya kerja di bagian telepon umum.”
Dokter: “Kisah tragis. Ya,
udah, kalau begitu lanjutkan saja cerita yang tadi...”
(pikir Kamsuy ini dokter pasti hobinya
ngrumpi nich...)
Kamsuy: “Begini dok, seperti
biasanya pacar saya yang datang duluan dan duduk di kursi taman. Dan
sudah menjadi tradisi kalau saya suka merangkul pacar saya dari
belakang, begitu dok...”
Dokter: “Terus apa hubungannya
dengan matamu yang merah dan bengkak itu?”
Kamsuy: “Waktu sabtu kemarin
saya salah rangkul dok. Yang saya rangkul dan dekap dari belakang
ternyata istri orang.”
Dokter: “Terus...terus...apa
yang terjadi?”
Kamsuy: “Turas terus turas
terus...masa dokter kagak ngerti sich. Ya, wanita itu langsung nonjok
persis kena kedua mata saya. Ya, beginilah hasilnya dok...”
Dokter: (dengan suara cempreng2
centil) “Kamsuy...Kamsuy...Terus pacarnya kemana? Datang ga waktu
itu?”
Kamsuy: “Wallahu'alam dok,
sampai cerita ini diturunkan blom ketemu lagi tuch...!!!”
===N425
Pesan moral: "Jangan sok akrab dengan orang, apalagi melalui tindakan yang berlebihan, efeknya bisa tidak menguntungkan."
Pesan moral: "Jangan sok akrab dengan orang, apalagi melalui tindakan yang berlebihan, efeknya bisa tidak menguntungkan."