Kamsuy ke dokter lagi dengan
membawa keponakannya. Kali ini mau ke dokter umum yang prakteknya tak
jauh dari rumahnya di Kelurahan Jempol Bengkak. Walaupun Kamsuy
tergolong kurang cakep alias lumayan jelek tapi siapa sangka punya
keponakan yang lumayan cantik. Kalau dikira-kira secara kasar sudah
gedenya ntu anak bakalan mirip Ayu Tingtong.
Keponakan kamsuy itu namanya Serda
(maaf bukan sersan dua) dan baru berumur 7 tahun. Untungnya anak ini
masih kecil. Coba kalo umurnya dua puluhan pasti sudah digangguin
Kabid OKK, Teguh Herman tuch. Serda tak hanya lumayan agresif dan
lumayan centil, tapi juga lumayan ceriwis.
Ceriwis alias cerewetnya Serda
seringkali membuat Kamsuy tepok jidat. Soalnya setiap apapun yang
terlihat Serda suka langsung diomongin pada orangnya. Coba saja,
pernah ketemu seorang mahasiswa yang berkacamata minus tebal. Serda
spontan ngomong: “Om...Om...kacamata punya Om tebalnya seperti
pantat toples Serda yang di rumah loh Om...”
Sebenarnya Kamsuy agak gusar membawa
keponakannya itu. Ya, itu tadi khawatir ketemu orang yang rada aneh,
si Serda suka spontan songong. Kamsuy pun sedikit mengancam pada
ponakannya, boleh ikut tapi agar bisa menjaga mulutnya dan tidak asal
ngomong. Serda pun mengiyakan.
Kamsuy bersyukur ketika berada di ruang
tunggu tak ketemu orang aneh. Kini ia mendapat panggilan suster untuk
masuk ke ruang periksa. Kamsuy dan ponakannya langsung masuk ke ruang
dokter. Begitu menghadap dokter wanita dihadapannya Kamsuy langsung
lemas. Soalnya itu dokter, maaf, matanya juling banget. Kamsuy pun
buru2 kasi kode pada Serda agar tutup mulut. Serda pun diam setelah
memberi anggukan. Cuma yang sudah jadi tradisi Kamsuy tiap berhadapan dan ngomong dengan orang juling, dirinya pun suka ikut2an juling.
Dokter: “Ya, tuan Kamsuy, ada keluhan
apa?”
Kamsuy: (ikut terbawa juling) “Ini bu
dokter, sepertinya ada gejala yang tidak beres dalam perut saya...”
Dokter: “Maksudnya ada gejala hamil
gitu?”
Kamsuy: “Terserah dokter, pokoknya
seperti ada yang bergerak-gerak gituh...”
Dokter: “Terus setelah itu apa yang
terjadi?
Kamsuy: “Muntah2 dan mencret2 dok..”
Dokter: “Och, itu namanya muntaber.
Tadi sarapan pagi dan makan siang dengan apa?”
Kamsuy: “Dengan semur jengki habis
satu rantang dok...”
Dokter: “Apa itu?”
Kmsuy: “Hehehe...maksudnya semur
jengkol...”
Dokter: “Och, ya udah saya kasi
obatnya. Lain kali makan jengki jangan banyak2 yach”
Kamsuy: “Siap dok!!”
Begitu selesai diperiksa...si Serda
rupanya sudah tak kuat lagi puasa ngomong dan langsung songong pada
dokter: “Tante dokter...tante dokter...Serda punya tante, namanya
Tante Santi. Tante Santi juga matanya bisa digituin seperti tante
dokter...tapi tante Santi caranya harus dengan naro telunjuk dulu
diantara dua mata baru bisa...dah gitu kalo tante Santi ga bisa lama
seperti tante dokter. Koq tante dokter bisa lama sich matanya
digituin...diajarin di sekolah ya tante..???”=====n4N45
Pesan moral: "Kepolosan, keluguan dan keberanian seorang anak merupakan kepribadian bawaannya. Jangan dimatikan tapi kembangkan dan arahkan dengan benar."
Pesan moral: "Kepolosan, keluguan dan keberanian seorang anak merupakan kepribadian bawaannya. Jangan dimatikan tapi kembangkan dan arahkan dengan benar."