Di masa lalu ada seorang
guru bijak yang selalu menyelenggarakan kuliahnya di bawah sebuah
pohon yang tinggi dan besar menjulang ke langit. Dan suatu hari
ketika kelas sepi anak laki-laki dan guru itu bertanya pada ayahnya
dari manakah langit, bumi, dan seluruh isinya berasal.
Kemudian sang
ayah memintanya mengambil satu buah yang sudah kering dan banyak
terserak di bawah pohon besar itu, memintanya untuk membelahnya dan
melihat isinya. Ketika anak itu menemukan sebuah biji kering di
dalamnya, sang ayah memintanya untuk terus membelahnya hingga ia
akhirnya menemukan bahwa biji itu ternyata kosong, hampa, tidak
berisi apa-apa. Sang ayah kemudian menjelaskan kepada anaknya bahwa
seperti pohon raksasa yang sudah berusia ratusan tahun itu, segala
sesuatu yang ada di alam semesta ini bermula dari sesuatu yang tidak
ada, kosong, dan hampa.
Semua yang tampak berasal
dari sesuatu yang tidak tampak.
Semua yang bisa dilihat
berawal dari sesuatu yang
tidak bisa dilihat.
Kesuksesan hidup yang
ingin kita raih dan sering digambarkan dalam bentuk rumah mewah,
mobil baru, perhiasan mahal, harta-benda, keluarga harmonis, tubuh
sehat, serta status dan jabatan tinggi adalah segala sesuatu "yang
terlihat". Lalu dari manakah itu semua berasal? Apakah bentuk
yang "tak terlihat" dari wujud kesuksesan itu? Benarkah
hanya ada satu cara "kerja keras" untuk mewujudkannya?
Ataukah ada cara yang Iebih cerdas dan elegan untuk meraih semua itu?
Lalu apa hubungannya semua
hal ini dengan usaha kita untuk meraih sukses dan kebahagiaan? Sangat
erat. Oleh karena untuk meraih kesuksesan lahir-batin dengan
Teknologi Quantum Ikhlas kita akan menggunakan kekuatan pikiran dan
perasaan yang merupakan "benda kuantum yang tak terlihat".
Seperti terigu yang
menjadi bahan dasar semua jenis roti atau air yang menjadi bahan
dasar semua jenis minuman. ilmuwan fisika kuantum juga
menjelaskan bahwa getaran-getaran energi terhalus yang dinamakan
quark, string, atau biasa disebut quanta yang "tak tampak"
perwujudannya ternyata merupakan bahan-baku dasar dari semua benda
yang "tampak" wujudnya. Energi quanta ini secara menyeluruh
dan built-in menyelimuti dan merasuki semua benda yang tampak maupun
tak tampak.
Quanta adalah "bahan baku" semua benda di
alam semesta.
Dan luar biasanya, quanta bukanlah sembarang benda
tetapi lebih merupakan
vibrasi energi yang memiliki kecerdasan dan
kesadaran yang hidup.
Semua 'benda' terbuat dari
unsur quanta
Benda padat merupakan
kumpulan dari molekul. Sementara molekul itu berasal dari semua atom
dan partikelnya. Dan partikel subatom yang sangat kecil itu berasal
dari suatu energi alam vibrasi quanta. Benda padat, molekul, atom,
dan partikel adalah "benda yang bisa dilihat". Sementara
quanta yang terdapat di alam energi adalah "vibrasi kuantum yang
tak terlihat".
Segala sesuatu di seluruh
semesta ini merupakan bagian dari ener¬gi quanta yang luar biasa
cerdas ini. Semua orang, semua binatang, semua tumbuhan, semua
bintang, semua planet, dan semua mikro-organisme, betapa pun kecil
ataupun besarnya terbuat dari energi ini. Semua benda yang Anda lihat
di sekitar Anda seperti rumah, mobil, televisi, dan Iain-lain,
sebenarnya hanyalah merupakan susunan energi quanta yang tercipta
oleh kerjanya (baca: keterbatasan) pikiran. Sebab, jika semua benda
ini diinvestigasi dari dekat dengan mikroskop nuklir misalnya maka
tampak jelas bahwa mereka tidaklah padat sama sekali, melainkan
terdiri dari rongga-rongga yang berisi getaran energi quanta yang
bergerak sedemikian cepatnya sehingga "terlihat" padat oleh
indra penglihatan kita dan "terasa" padat oleh indra peraba
kita.
Di level quanta semua
benda sebenarnya menyatu dan tidak ter-pisah. Seperti tidak
terpisahnya udara di ruang tamu Anda dengan udara di ruang makan atau
kamar tidur Anda. Masing-masing ruang "terlihat" berbeda
tetapi sebenarnya terbuat dari satu udara yang sama. Seperti film
yang tampak bergerak di layar sinema padahal se¬benarnya merupakan
kumpulan gambar tak bergerak yang dipaparkan secara cepat (24 frame
per detik) sehingga terlihat hidup. Inilah yang disebut ilusi atau
kefanaan. Seperti kata Einstein ini :
Semua kenyataan yang
terlihat sesunggubnya hanyalah ilusi, sebuah tipuan mata
yang sangat
kuat dan sulit dihapuskan.
Kebanyakan orang meyakini
bahwa dalam hidup ia harus ber-juang meraih semua keinginannya dengan
berusaha keras, memban-ting tulang hingga tetes darah penghabisan.
Padahal tuntunan agama menjanjikan berbagai kemudahan atau kesuksesan
akan datang meng-hampiri jika dalam ikhtiarnya manusia berhasil
bersyukur, menik-mati prosesnya, dan menyerahkan seluruh urusan dan
kepentingan hanya kepada Tuhan. Inilah kompetensi ikhlas.
Ikhlas sebagai
keterampilan atau skill, yang lebih bercirikan silent operation dari
pikiran dan perasaan yang "tak tampak" namun sangat
powerful itu. Ikhlas yang bukan hanya diucapkan di bibir atau
dipikirkan di kepala, melainkan keterampilan untuk menciptakan
"peristiwa keikhlasan" di dasar hati yang terdalam. Di
tingkat kuantum. Oleh karena hanya dengan kualitas keikhlasan yang
benar-benar terasa di hati dan terukur secara objektif inilah kita
akan mampu mengarungi kehidupan dengan penuh keyakinan. Dengan suatu
kepastian sukses yang melampaui rasio pikiran, namun "terdengar"
begitu jelas di hati.
Jadi, sebelum Anda tergesa melakukan sesuatu
untuk mengubah nasib menuju yang lebih baik,
ada baiknya untuk
sejenak bertafakur merenungkan apa sebenarnya unsur quanta
dari
kondisi nasib yang ingin Anda ubah itu.
Nasib seseorang
mencerminkan karakternya. Sementara karakter orang itu berasal dari
semua kebiasaan serta tindakannya. Dan tindakannya berasal dan
pikirannya yang bermuara dari perasaannya. Nasib, karakter,
kebiasaan, dan tindakan adalah sesuatu "yang tampak".
Sementara pikiran dan perasaan adalah energi kuantum "yang tak
tampak".
Kenyataan kuantum ini
mengatakan: Anda bisa "mengatur" perasaan Anda unruk
mengubah nasib Anda. asal dari rasa percaya terhadap diri sendiri dan
Tuhan adalah salah satu unsur utama ikhlas. Sehingga aplikasinya
tentu akan mengaktivasi gerakan kekuatan kuantum yang memiliki daya
dorong, daya pukul, dan tenaga yang sangat dahsyat, menuju
tercapainya tujuan secara cepat.
Arti Quantum Ikhlas
Ketika manusia benar-benar
ikhlas, saat itulah doa atau niatnya "berjabat tangan"
melakukan kolaborasi dengan energi vibrasi quanta. Sehingga, melalui
mekanisme kuantum yang tak terlihat, kekuat¬an Tuhanlah yang
sebenarnya sedang bekerja. Jika sudah demikian, siapakah yang mampu
menghalangi-Nya?
Itulah Arti Sebenarnya
dari Quantum Ikhlas.
Seperti diriwayatkan oleh
Imam Ja’far dalam kitab Al Bihar:
"Apa-bila seorang
hamba berkata, 'Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah' maka
Allah menjawab, 'Hai para malaikat-Ku, hamba-Ku telah ikhlas
berpasrah diri, maka bantulah dia, tolonglah dia, dan sampaikan
(penuhi) hajat keinginannya."
Lalu masih perlukah kita ngotot
untuk meraih sukses dan kebahagiaan?
Manusia Sebagai Khalifah
Manusia yang memiliki
kesadaran tinggi {kbalifatullah) sadar bahwa meskipun selalu berusaha
dengan tekun sepenuh hati, ia lebih mengandalkan kekuatan doa di
hatinya dibandingkan kekuatan pikirannya apalagi ototnya. Dengan kata
lain, ia menyadari bahwa realitas hidupnya lebih ditentukan oleh
kualitas pikiran dan perasaannya ketimbang action-nya.
Ini menjelaskan mengapa
banyak orang yang dipenuhi tindakan dalam mengejar goal, target, dan
Iain-lain, sering tidak mendapatkan hasil yang menggembirakan,
sementara mereka yang senantiasa berikhtiar dengan tekun, tenang, dan
bahagia karena percaya bahwa Tuhan selalu memenuhi kebutuhannya
tampak lebih sukses dan diberkahi.
Seperti kebanyakan orang,
dulu saya sering bertanya apa hubungan antara taat beribadah dengan
tingkat kesuksesan dan kebahagiaan kita. Saya merasa, meskipun sudah
berusaha untuk menjadi orang baik dan selalu taat beribadah dan
berdoa, kesuksesan dan kebahagiaan seper-tinya selalu menjauhi hidup
saya. Sementara itu, kita pun diingatkan bahwa banyak ibadah kita
sia-sia dan hanya memberikan rasa lelah, lapar, dan haus semata.
Jawabannya saya peroleh
kemudian, bahwa ternyata saya lupa untuk "mengajak" hati
dalam melakukan semua itu. (Jalaluddin Rumi).