Piala Dunia, membuat demam sepakbola menjangkiti banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Ading dan Beno yang sedang menikmati kopi di warung Tegal pun ikut membicarakan kesebelasan yang mereka jagokan. Setelah ngalor-ngidul bicara tentang prediksi-prediksi mereka, terdengar pembicaraan mereka ini:
Ading: "Eh, tau nggak kenapa main sepakbola itu harus 45 menit dalam satu babak?"
Beno: "Ya itu sih sudah dari sononya. Para ahli sudah memperhitungkan berbagai aspek sampai akhirnya dapat angka 45 menit dalam satu babak."
Ading: "Iya, tapi dasar perhitungannya apa?"
Beno: "Nggak tau. Emangnya kamu tau?"
Ading: "Tau dong. Rumusnya gampang aja kok."
Beno: "Gimana tuh Ding?"
Ading: "Kamu tinggal hitung jumlah “bola” yang ada di lapangan. Itu saja."
Beno: "Maksudnya? Kan cuma satu."
Ading: "Begini. Hitung berapa orang yang main sepakbola? Satu tim ada sebelas orang, kalo dua tim saling berhadapan berarti ada 22 orang kan."
Beno: "Iya. Terus…?"
Ading: "Tiap orang itu kan punya dua “bola”. Nah, dari situlah asalnya angka 45 menit."
(Beno diam sebentar, berpikir mencerna penjelasan Ading. Lalu.dia pun tersenyum kecil memahami apa yang dimaksud Ading.
Beno: “Huh, dasar otak mesum! Eh, tapi kalo pemainnya ada 22 orang itu berarti cuma 44 dong. Hayo…!"
Ading: "Loh, kan ditambah satu bola yang ditendang-tendang pemain itu kan jadi pas 45."
Beno: "Ok…ok…! Satu pertanyaan lagi. Sepakbola kan nggak cuma dimainkan laki-laki. Kalo sepakbola wanita, gimana hayo..?"
Ading: "Hehehe… bukannya malah jadi lebih jelas."
Beno: "Ach dasar piktor..piktor…!!
======n425
(Pesan moral: Seorang pemikir kreatif segala sesuatu diperhitungkan secara matematis. Walaupun pemikirannya agak nyeleneh terkadang masuk di otak waras juga).