Pengantar: Sebagaimana kita mempunyai Hari Ulang Tahun, maka sejatinya setiap Institusi memiliki Hari Jadi. Suatu Hari Jadi tak hanya sebagai bumbu penyedap organisiasi, namun juga untuk memperkuat Identitas Perusahaan. Nah, bagaimana dengan TELKOM? Benarkah tanggal 27 September yang sering kita peringati sebagai Hari Bhakti POSTEL itu sebagai Hari Ulang Tahunnya TELKOM? Masih patutkah tanggal itu dipertahankan? Mari kita telusuri.
Bergulirnya isu perlu dilakukan pencarian Hari Jadi TELKOM itu sesungguhnya mulai terasa pada akhir tahun 2004 silam. Saat itu Dirut KR mempertanyakan, ”Kapan, sih, sebenarnya Ulang Tahun TELKOM itu?” Semua yang mendengar kelimpungan, karena memang selama ini tidak pernah tahu dan tidak pernah jelas kapan tanggalnya. Melihat situasi seperti itu, maka secara lisan KR menugaskan pada Corporate Communication c.q. Inrel yang waktu itu dijabat Pan Supandi, untuk segera melakukan penelusuran.
Agar penugasan ini lebih mengikat dan memiliki dasar kuat, maka diterbitkan Nota Dinas DIRUT No. C.TEL 30/PS170/SEK-10/2004 tanggal 22 Oktober 2004 tentang Penugasan sebagai Tim Pengkajian Hari Jadi TELKOM.
Dibentuklah Tim Pengkaji yang diketuai Pan Supandi dan Sekretaris Nana Suryana dibawah tanggung jawab Mundarwiyarso selaku Koordinator Komunikasi Perusahaan. Tim yang dilengkapi beberapa Anggota itu mulai bekerja dengan melakukan penelusuran Hari Jadi TELKOM untuk dipertimbang kan dan ditetapkan dalam RADIR.
Adapun metoda pengumpulan data dan penelitian yang dipergunakan antara lain: Literature Study dari Buku Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Jilid IV-Masa Demokrasi Terpimpin; Interview secara tatap muka atau email dengan beberapa orang sesepuh/tokoh telekomunikasi; Melakukan telaahan bersama para Ahli Sejarah; Serta melalui Jajak pendapat Karyawan melalui Email
Penelusuran dilakukan melalui beberapa pendekatan, antara lain: Pertama, melalui pendekatan HISTORIS, yang menyatakan bahwa Hari Jadi TELKOM sebagai suatu perusahaan harus dibedakan dengan Hari Peringatan dari eksistensi telekomunikasi di Indonesia yang sifatnya eventual, baik sebelum maupun setelah revolusi. Kedua, Pendekatan PERSPEKTIF LEGAL & OTORITAS, yakni bahwa Hari jadi TELKOM hendaknya merupakan cermin dari TELKOM sebagai entitas bisnis yang mandiri yang didasarkan pada suatu dasar hukum resmi.
Dan Ketiga, Pendekatan PERSPSEKTIF AKTIVITAS PERUSAHAAN, yang menyatakan bahwa Hari jadi TELKOM sebaiknya disinkronkan dengan siklus sales produk/jasa TELKOM dan dengan siklus pembangunan Citra TELKOM di masyarakatnya.
Dari proses penelitian dan pengumpulan data/opini, diperoleh hal-hal penting sebagai berikut: Pendapat Karyawan, yakni dari jajak pendapat yang diikuti oleh 128 Karyawan melalui email diperoleh hasil pilihan Hari Jadi TELKOM sebagai berikut: Sebanyak 27% responden memilih bahwa Hari Jadi itu sebaiknya Tanggal 23 September 1991 (Hari Perubahan dari Perum ke Perseroan), 19,5% memilih Tanggal 6 Juli 1965 (Tanggal dari PP. No 30/65 tentang pendirian PN.Telekomunikasi), 16,4% memilih Tanggal 27 September 1945 (Tanggal pengalihan Kantor Pusat PTT), serta 37,1% responden memilih Lain-lain.
Sementara Pendapat Sesepuh/Pinisepuh/mantan pejabat dan saksi sejarah, antara lain terhimpun dari Bpk. Ir.Sukarno Abdurachman, Bpk.Soendjoto BcAT, Bpk.Soeparwi BcTT, Bpk.Daud Surjadi BcTT, kesemuanya sependapat bahwa tanggal 6 Juli 1965 (Tanggal pendirian PN.Telekomunikasi) sebagai Hari jadi TELKOM.
Menurut Pendapat Pakar Ada 6 (enam) alternatif tanggal sebagai Hari Jadi TELKOM, salah satunya adalah tanggal 6 Juli 1965, adapun sisanya merupakan tanggal-tanggal yang berkaitan dengan eksistensi telekomunikasi di Indonesia (eventual).
Berdasarkan hasil analisa Tim, bahwa Walaupun dari persfektif Legal, sejak 1 Januari 1962 telah berbentuk Perusahaan Negara (berdasarkan PP No.240 tahun 1961) namun dari persfektif otoritas pengelolaan bisnis telekomunikasi saat itu belumlah merupakan entitas yang mandiri, dicerminkan antara lain oleh Masih digabung dengan Pos & Giro. Selain itu Pengelolaan bisnis telekomunikasi saat itu hanya merupakan salah satu direktorat (disebut Direktur Telekomunikasi dan Direktur Telekomunikasi Muda).
Demikian halnya Susunan Direksi PN.POSTEL berdasarkan SK.Mendapostelpar tanggal 13 Agustus 1964 Nomor U14/11/7: Perusahaan dipimpin oleh seorang Dirjen (DIRJEN POSTEL) yang dibantu oleh tiga Direktur Staf dan tiga Direktur Perusahaan serta dua Dirketur Muda Perusahaan.
Sedangkan Pengelolaan bisnis telekomunikasi merupakan suatu entitas baru terwujud pada tanggal 6 Juli 1965, saat itu sebagai Perusahaan Negara Telekomunikasi yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.30 tahun 1965 (Lembaran Negara No.62 dan No.63 tahun 1965) tepatnya tanggal 6 Juli 1965.
Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggal 6 Juli 1965 merupakan waktu yang PALING TEPAT untuk dijadikan sebagai Hari jadi TELKOM
Pada saat itu Tim menyarankan kepada Direksi untuk segera menetapkan tanggal 6 JULI 1965 sebagai HARI JADI PT. TELKOM INDONESIA, Tbk. Namun apa lacur hingga saat ini penetapan itu tak kunjung tiba. Entah bagaimana dokumennya tidak pernah kembali kepada Tim alias raib di perjalanan.
Kalau saja ada semacam political will dari para petinggi kita, maka masih belum terlambat kita Rayakan Hari Jadi TELKOM ke 42 pada tanggal 6 Juli 2007. Peringatan dapat dilakukan secara khidmat & bermartabat, termasuk melakukan sinkronisasi dan sinergi kegiatan, yakni melalui kegiatan Bhakti Sosial atau Bina Lingkungan dan Program Marketing.
Dan akan lebih hebat lagi jika deployment program dimaksud secara serempak diselenggarakan diseluruh Kantor Perusahaan TELKOM Group dan Kantor-kantor Unit Bisnis-nya. Momentum HUT ke 42 dapat dimanfaatkan pula guna memperkuat Identitas Perusahaan, apalgi jika ditambah dengan Kick-off Logo Baru PT.TELKOM INDONESIA Tbk (perubahan logo disesuaikan dengan Visi Perusahaan dan Customer Centric Company serta sudah dicapainya predikat World Class Company). Termasuk peluncuran sebuah buku tentang Hari Jadi TELKOM.
Namun harapan itu rupanya masih berupa mimpi indah yang bertabur angan dan harapan. Karena mungkin akan tetap berstempelkan ”PENDING”. (masnana60@gmail.com)
Bergulirnya isu perlu dilakukan pencarian Hari Jadi TELKOM itu sesungguhnya mulai terasa pada akhir tahun 2004 silam. Saat itu Dirut KR mempertanyakan, ”Kapan, sih, sebenarnya Ulang Tahun TELKOM itu?” Semua yang mendengar kelimpungan, karena memang selama ini tidak pernah tahu dan tidak pernah jelas kapan tanggalnya. Melihat situasi seperti itu, maka secara lisan KR menugaskan pada Corporate Communication c.q. Inrel yang waktu itu dijabat Pan Supandi, untuk segera melakukan penelusuran.
Agar penugasan ini lebih mengikat dan memiliki dasar kuat, maka diterbitkan Nota Dinas DIRUT No. C.TEL 30/PS170/SEK-10/2004 tanggal 22 Oktober 2004 tentang Penugasan sebagai Tim Pengkajian Hari Jadi TELKOM.
Dibentuklah Tim Pengkaji yang diketuai Pan Supandi dan Sekretaris Nana Suryana dibawah tanggung jawab Mundarwiyarso selaku Koordinator Komunikasi Perusahaan. Tim yang dilengkapi beberapa Anggota itu mulai bekerja dengan melakukan penelusuran Hari Jadi TELKOM untuk dipertimbang kan dan ditetapkan dalam RADIR.
Adapun metoda pengumpulan data dan penelitian yang dipergunakan antara lain: Literature Study dari Buku Sejarah Pos dan Telekomunikasi di Indonesia Jilid IV-Masa Demokrasi Terpimpin; Interview secara tatap muka atau email dengan beberapa orang sesepuh/tokoh telekomunikasi; Melakukan telaahan bersama para Ahli Sejarah; Serta melalui Jajak pendapat Karyawan melalui Email
Penelusuran dilakukan melalui beberapa pendekatan, antara lain: Pertama, melalui pendekatan HISTORIS, yang menyatakan bahwa Hari Jadi TELKOM sebagai suatu perusahaan harus dibedakan dengan Hari Peringatan dari eksistensi telekomunikasi di Indonesia yang sifatnya eventual, baik sebelum maupun setelah revolusi. Kedua, Pendekatan PERSPEKTIF LEGAL & OTORITAS, yakni bahwa Hari jadi TELKOM hendaknya merupakan cermin dari TELKOM sebagai entitas bisnis yang mandiri yang didasarkan pada suatu dasar hukum resmi.
Dan Ketiga, Pendekatan PERSPSEKTIF AKTIVITAS PERUSAHAAN, yang menyatakan bahwa Hari jadi TELKOM sebaiknya disinkronkan dengan siklus sales produk/jasa TELKOM dan dengan siklus pembangunan Citra TELKOM di masyarakatnya.
Dari proses penelitian dan pengumpulan data/opini, diperoleh hal-hal penting sebagai berikut: Pendapat Karyawan, yakni dari jajak pendapat yang diikuti oleh 128 Karyawan melalui email diperoleh hasil pilihan Hari Jadi TELKOM sebagai berikut: Sebanyak 27% responden memilih bahwa Hari Jadi itu sebaiknya Tanggal 23 September 1991 (Hari Perubahan dari Perum ke Perseroan), 19,5% memilih Tanggal 6 Juli 1965 (Tanggal dari PP. No 30/65 tentang pendirian PN.Telekomunikasi), 16,4% memilih Tanggal 27 September 1945 (Tanggal pengalihan Kantor Pusat PTT), serta 37,1% responden memilih Lain-lain.
Sementara Pendapat Sesepuh/Pinisepuh/mantan pejabat dan saksi sejarah, antara lain terhimpun dari Bpk. Ir.Sukarno Abdurachman, Bpk.Soendjoto BcAT, Bpk.Soeparwi BcTT, Bpk.Daud Surjadi BcTT, kesemuanya sependapat bahwa tanggal 6 Juli 1965 (Tanggal pendirian PN.Telekomunikasi) sebagai Hari jadi TELKOM.
Menurut Pendapat Pakar Ada 6 (enam) alternatif tanggal sebagai Hari Jadi TELKOM, salah satunya adalah tanggal 6 Juli 1965, adapun sisanya merupakan tanggal-tanggal yang berkaitan dengan eksistensi telekomunikasi di Indonesia (eventual).
Berdasarkan hasil analisa Tim, bahwa Walaupun dari persfektif Legal, sejak 1 Januari 1962 telah berbentuk Perusahaan Negara (berdasarkan PP No.240 tahun 1961) namun dari persfektif otoritas pengelolaan bisnis telekomunikasi saat itu belumlah merupakan entitas yang mandiri, dicerminkan antara lain oleh Masih digabung dengan Pos & Giro. Selain itu Pengelolaan bisnis telekomunikasi saat itu hanya merupakan salah satu direktorat (disebut Direktur Telekomunikasi dan Direktur Telekomunikasi Muda).
Demikian halnya Susunan Direksi PN.POSTEL berdasarkan SK.Mendapostelpar tanggal 13 Agustus 1964 Nomor U14/11/7: Perusahaan dipimpin oleh seorang Dirjen (DIRJEN POSTEL) yang dibantu oleh tiga Direktur Staf dan tiga Direktur Perusahaan serta dua Dirketur Muda Perusahaan.
Sedangkan Pengelolaan bisnis telekomunikasi merupakan suatu entitas baru terwujud pada tanggal 6 Juli 1965, saat itu sebagai Perusahaan Negara Telekomunikasi yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.30 tahun 1965 (Lembaran Negara No.62 dan No.63 tahun 1965) tepatnya tanggal 6 Juli 1965.
Dari analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa tanggal 6 Juli 1965 merupakan waktu yang PALING TEPAT untuk dijadikan sebagai Hari jadi TELKOM
Pada saat itu Tim menyarankan kepada Direksi untuk segera menetapkan tanggal 6 JULI 1965 sebagai HARI JADI PT. TELKOM INDONESIA, Tbk. Namun apa lacur hingga saat ini penetapan itu tak kunjung tiba. Entah bagaimana dokumennya tidak pernah kembali kepada Tim alias raib di perjalanan.
Kalau saja ada semacam political will dari para petinggi kita, maka masih belum terlambat kita Rayakan Hari Jadi TELKOM ke 42 pada tanggal 6 Juli 2007. Peringatan dapat dilakukan secara khidmat & bermartabat, termasuk melakukan sinkronisasi dan sinergi kegiatan, yakni melalui kegiatan Bhakti Sosial atau Bina Lingkungan dan Program Marketing.
Dan akan lebih hebat lagi jika deployment program dimaksud secara serempak diselenggarakan diseluruh Kantor Perusahaan TELKOM Group dan Kantor-kantor Unit Bisnis-nya. Momentum HUT ke 42 dapat dimanfaatkan pula guna memperkuat Identitas Perusahaan, apalgi jika ditambah dengan Kick-off Logo Baru PT.TELKOM INDONESIA Tbk (perubahan logo disesuaikan dengan Visi Perusahaan dan Customer Centric Company serta sudah dicapainya predikat World Class Company). Termasuk peluncuran sebuah buku tentang Hari Jadi TELKOM.
Namun harapan itu rupanya masih berupa mimpi indah yang bertabur angan dan harapan. Karena mungkin akan tetap berstempelkan ”PENDING”. (masnana60@gmail.com)