Catatan: Walden R Bakara, mendapat kehormatan untuk berbicara di depan para petinggi KOMPAS Gramedia (KG). Acara yang digelar di sebuah hotel bintang lima di Jakarta (18/3) ini membahas seputar Good Corporate Governance (GCG) yang diterapkan di Telkom. Dalam pandangan Manajemen KG, GCG TELKOM adalah yang terbaik sebagaimana yang disampaikan CEO Kompas Gramedia, Agung Adeprasetio. “Kalau kita berbicara soal BUMN terbaik, ya, seperti Telkom itulah, termasuk yang paling sukses dalam menjalankan GCG,” begitu ungkap Agung. Lalu bagaimana komentar Walden atas sanjungan itu? Berikut Wawancara dengan Walden R Bakara menyoal GCG. Selamat menyimak!
Apa definisi GCG menurut versi Telkom?
GCG adalah suatu proses dan struktur yang di gunakan oleh Perusahaan untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan & nilai-nilai etika.
Bisa didefinisikan lebih singkat?
Singkatnya, adalah adanya komitmen, aturan main serta praktek penyelenggaraan bisnis secara sehat dan beretika di perusahaan.
Ada prinsip-prinsip yang mendasarinya?
Ya, setidaknya ada lima:
1.Transparansi, yakni keterbukaan dalam pengambilan keputusan dan mengemukakan informasi materiil & relevan mengenai Perusahaan.
2.Kemandirian, tanpa adanya benturan kepentingan & pengaruh dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat.
3.Akuntabilitas, dalam hal ini adanya kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban elemen perusahaan.
4.Pertanggungjawaban, yakni kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat, serta
5.Kewajaran, dalam arti adanya keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan yang berlaku.
Bagaimana proses dalam Implementasinya?
Prosesnya menyangkut tiga aktivitas, yakni perlu adanya komunikasi dan pengungkapan; pengukuran dan pertanggungjawaban; serta perlunya audit internal dan eksternal. Kalau ketiga hal itu tidak dilakukan dengan baik maka percuma saja karena tidak akan mencapai sasaran yang diharapkan.
Apa yang menjadi elemen utama dalam Implementasi GCG?
Ada beberapa. Diantaranya adalah: Pertama, terkait dengan implementasi etika bisnis sebagai substansi dalam pengelolaan perusahaan. Kedua, design dan Implementasi kebijakan; serta prosedur perusahaan harus berjalan dengan baik agar tidak menjadi penghambat. Ketiga, pelaksanaan pengawasan dan pengendalian internal harus efektif. Serta keempat, pentingnya penerapan manajemen risiko. Karena itulah dalam pengelolaan GCG harus memiliki lima pilar, yakni: perlu adanya kepemimpinan yang efektif, kejelasan tugas dan tanggungjawab, kemampuan manajemen dan kompetensi karyawan, evaluasi kinerja yang efektif, serta penghargaan dan pengakuan.
Sebenarnya apa yang menjadi trigger implementasi di Telkom?
Yang menjadi trigger-nya adalah karena kepatuhan kita terhadap ketentuan BAPEPAM dan United States Securities Exchange Commission (US SEC), serta adanya Undang-undang 19/2003 ttg BUMN dan Keputusan Menteri BUMN, KEP 117/M-MBU/2002, sebagai wahana untuk mengamankan aset perseroan sekaligus meningkatkan nilai bagi pemegang saham dalam jangka panjang. Serta tuntutan dari Investor, komunitas keuangan, pelaku bisnis dan lingkungan bisnis.
Apa yang menjadi Key Success Factor dalam Implementasi GCG di Telkom?
Tentu saja perlu adanya komitmen kuat dari Komisaris, BOD, Senior Leaders dan Pegawai, harus menjadi Role Model dari Senior Leaders, adanya Linkage dengan Strategi Jangka Panjang Perusahaan, serta Embedded di setiap proses internal Perusahaan.
Kalau yang menjadi Critical Points?
Yang menjadi critical points adalah ketika tidak ada konsisten untuk tetap komitmen dalam mengimplementasikan GCG. Di sisi lain tidak mudah untuk menciptakan ”role model” dalam Perusahaan. Selain itu tidak semua implementasi GCG dapat di kaitkan dengan pencapaian strategi jangka panjang Perusahaan. Serta ketika tiadanya persepsi dan kesadaran yang sama dari seluruh Jajaran Perusahaan dalam mengimplementasikan GCG. Karena itulah diseminasinya harus senantiasa dilakukan.
Jadi sebenarnya indikator keberhasilannya seperti apa?
Ada dua hal, yakni: Pertama, Pencapaian Tujuan Perusahaan (Aspek Financial, Value Perusahaan, Customer, Stakeholder, Employee, Internal Process). Kedua, berkurangnya discprepancies (Tidak ada surprise, berkurangnya deficiencies/temuan auditor).
Menurut CEO Kompas Gramedia, TELKOM adalah yang paling sukses dalam penerapan GCG, komentar anda?
Wah, Sebenarnya saya malu menerima sanjungan seperti itu. Pada kenyataannya penerapan GCG di TELKOM masih berjalan tertatih-tatih. Belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Misalnya belum dilakukan proses pengukuran keberhasilannya dan masih banyak hal yang harus dibenahi. TELKOM masih harus belajar lagi.
(Nana Suryana)
Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
* بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ* * السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه* * اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى س...
-
Islam (Arab: al-islām, الإسلام : "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama in...
-
Benarkah bahwa manusia itu berasal dari kera? Pastinya kita akan protes keras. Bahkan dengan segenap sumpah akan menyangkalnya. Tak ada ...